Title :
Membelah Ruang dan Waktu
Genre :
-
MEMBELAH
RUANG dan WAKTU
Oleh
: Dewinta Intan Laily / XMIA1
Pada abad 30 bumi
semakin di penuhi alat – alat canggih. Bukan hal aneh lagi, jika di sekeliling
manusia sekarang berdampingan dengan robot. Semua ini tidak lepas dari ilmuwan
ternama Mashiro dari Jepang yang menyumbangkan terobosan baru di bidang teknogi
di dunia.
Baru
– baru ini, Mashiro telah menciptakan mesin waktu. Ia membuatnya 20 tahun yang
lalu. Kelebihan dari mesin ini yaitu setiap orang dapat kembali pada masa lalu.
Sebagian ilmuwan lain menggunakan mesin ini untuk kembali pada masa pra sejarah
guna meneliti fosil – fosil zaman purba.
***
Disebuah
kota Yamamotto, mesin waktu bukanlah hal yang asing lagi. Terutama di kalangan
para remaja SMA Jepang. Shina adalah siswa kelas 10 SMA yang terbilang cukup
pandai di sekolahnya. Namun ia berbeda dari ank – ank seusianya. Ia tidak
begitu tertarik dengan teknologi. Ia lebih suka membaca buku dan belajar.
Menurutnya, alam jauh lebih menantangnya untuk di teliti.
Suatu
ketika di halaman sekolah Shina melihat seorang teman dekatnya Luka sedang
tertunduk merenung di bawah tangga kelas. Shina terlihat bingung melihat
temannya itu. Pasalnya, ia tidak pernah melihat Luka murung seperti itu.
“Luka....?”
panggil Shian.
“Iya?”
jawabnya semabri tersenyum manis pada Shina.
“Kamu
ada apa ? terlihat murung sekali?”
“Hmm...
tidak apa – apa.”
“Benarkah?”
tanya Shina tidak percaya
‘Hmmm...
aku hanya ingin membeli mesin waktu.”
“Ha? Yang benar saja.
Untuk apa ? Mesin itu kan sangat mahal.” Tanya Shina sontak kaget.
“Iya aku tau. Aku hanya
ingin mengembalikan semua keadaan di masa laluku yang kelam.”
“Tidak mungkin. Kalau
kamu melakukannya dunia tidak akan seimbang.”
“Aku tidak peduli, Aku
hanya ingin masa laluku lebih baik.”
Luka pun pergi
mengabaikan nasehat dari Shina. Permasalahan semakin muncul, saat teman luka
ikut membantunya memiliki mesin waktu tersebut.
***
Beberapa minggu
kemudian. Ketika Shina pulang melewati ruamh Luka yang memang tidak begitu jauh
dari rumahnay. Terlihat sosok seorang nenek sedang duduk di kursi roda melihat
bunga – bunag di taman depan rumahnya.
“Nek?’ sapa Shian.
“Eh, Shina cari Luka ya
? jawab sang nenek.
“Nggh... Iya nek.
Lukanya ada ?”
“Kebetulan ia baru saja
keluar. Katanya ada urusan di rumah temannay.”
“Oh begitu ay nek.
Yasudah kalau begitu, saya pamit pulang dulu.”
“Sebentar sayang, nenek
mau tanay. Akmu tau benda itu apa ?” sembari menunjuk sesuatu.
“Apa itu nek?”
“Nenek sendiri juga
kurang atu. Luka bilang itu mesin waktu. Shina tau maksudnya apa?”
“Oh itu enk, ini ujian
praktek fisika kami. Kami di minta untuk membuat mesin ini.”
Shina pun nyeludur
pulang tanpa berpamitan kepada nenek Luka. Sementara nenek Luka hanya
kebingungan melihat Shian berlari meninggalkannya.
Sesampainya di rumah
Shina terlihat panik. Ia mengubrak – abrik bukunya hendak mencari sesuatu. “Ah
untung masih ada.” Gumamnya
Ternyata Shina sedang
mencari hasil penelitian Mashiro. Di dalam buku itu berisi bagaimana ilmuwan Mashiro
telah menciptakan mesin waktu. Shian mencoba meneliti kembali penelitian
tersebut.
“Jadi, mesin waktu
terbuat dari beberapa persamaan matematika yang di subtitusikan sehingga
terjadi pembatas antara ruang masa depan dan masa lampau. Kalau begitu, jika
pembatas pada subtitusi ini di hilangkan mak pembuat mesin akan eror.” Ucap
Shina sendirian di dalam kamarnya.
***
Keesokan harinya di
sekolah Shina menemui Luka. Ia membujuknya kembali agar tidak menggunakan mesin
waktu untuk kepentingan pribadinya.
‘Lukaaaa.......” teriak
Shina dari kejauhan
“Ada apa ?” jawab Luka
kaget.
“ Kemarin aku bertemu
dengan nenekmu dan beliau menceritakan kepadaku tentang....”
“Oh, itu ay. Kenapa ?”
“Luka, aku mohon jangan
gunakan mesin itu. Akibatnya bisa fatal bagi dunia ini.”
“Aku tidak peduli.
Sudah kubilang kan kemarin. Pokoknya hari minggu besok aku akan
menggunakannya.”
“Tapi ......”
“Sudah! Jangan
membujukku lagi.” Ucap Luka marah.
Luka pun pergi
meninggalkan Shina dengan kesal.
***
Shina tidak menyerah
begitu saja. Sepulang sekolah Shina menemui nenek Luka lagi. Betapa kagetnya
Shina mendengarkan cerita nenek Luka . memang di sekolah Luka ank yang sangat
ceria. Namun ternyata di balik semau itu, Luka menyimpan sakit hatinay
sendirian. Sejak kecil ia tidak mengetahui siapa orangtuanya. Hari – hari Luka
di lalui dengan nenek angkatnay. Itulah sebabnya, semenjak ia tau terdapat
mesin waktu ciptaan Mashiro, Luka sangat bersikeras ingin mengubah masa
lalunya. Ia hanya ingin mengetahui alasn ke dua orangtuanya meninggalkannnya.
Pernyataan dari nenek
Luka, membuat Shina semakin bimbang mengambil keputusan. Disisi lain Shina
tidak tega dengan Luka. Tetapi jika di biarkan Luka terlau egois. Akhirnya
Shina memutuskan ia akn tetap menggagalkan niat Luka menggukan mesin waktu itu.
Selam tiga hari, Shina
bekerja keras membuat sebauh cairan untuk di suntikkan pada mesin waktu
tersebut. Sehingga saat Luka mengguankannya mesin tidak akn dapat bekerja.
Namun cairan Shina ini kurang sempurna. Untungnya Shina bertemu sahabatnay Shiro
yang kebetulan ia pandai di bidang kimia.
Shina dan Shiro
mengerjakan cairan ini dalam waktu singakt. Yang terpenting mereka harus dapat
menghentikan niat Luka. Karena mesin waktu buatan Mashiro tidak baik untuk
manusia. Pasalnya mesin ini membuat manusia ketagihan untuk kembali lagi ke
masa lalu untuk mengubah apa yang telah terjadi.
Dan dampaknay, jika
semua orang melakukannay nak terjadi ketidakstabilan di bumi. Mulai dari waktu,
ruang ,dan keadaan akan beruabh. Damapk terburuknay berakhirnay zaman dapat di
percepat.
***
Hari minggu telah tiba.
Shina dan Shiro mengenadp – endap memasuki kamar Luka. Shiro pun menyuntikkan
cairan buatannya ke mesin waktu. Terlihat Luka masih tertidur pulas di ats
ranajngnya.
“Hoooammm......” Luka
terbangun dari tidurnya. Shiro segera meloncat keluar dari jendela kamarnya.
“Oh jam berapa ini? Aku harus bersiap menemui ayah dan ibuku.”
Luka sangat bersemangat
ingin menggunakan mesin waktu tersebut dan segera bertemu denagn orangtuanya.
Selesainya Shina
bersiap diri. Ia mulai menekan tombol pengaktif mesin waktu. Sementara Shiro
dan Shina mengintipnya dari jendela. Tetapi, setelah di tunggu beberapa lama,
mesin waktu tidak bereaksi sama sekali.
“ Loh, kenapa mesin ini
tidak bisa?”
Shina dan Shiro
bernafas lega mendengar ucapan Luka. Sementara Luka menangis karena ia tidak
dapat menemui orangtuanya. Kemudian Shiro dan Shina pun keluar dari tempat
persembunyainnya. Mereka menjelaskan apa yang sebenarnya terajdi.
Awalnya Luka sangat
marah besar mengetahui tindakan Shiro dan Shina. Tetapi, nenek Luka
menenangkannya. Dan menceritakan kepada Luka tentang orangtuanya. Ternyata ,
orangtua Luka telah meninggal dunia karena kecelakaan. Dan ia di temukan
neneknya di sebelah mobil yang menyusup di juarng pada saat kecelakaan terjadi.
Akhirnay Luka sadar dan
meminta maaf atas perbuatannya yang egois. Dan ia juga mengerti bahwa mengubah
masa allu bukanlah jalan yang terbaik. Kemudian, Luka berencana akan
memusiumkan mesin waktu tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar